Tuesday, January 09, 2007

Antisipasi liputan musibah AdamAir

Setelah lebih dari seminggu musibah yang dialami AdamAir No.Penerbangan KI 574 jurusan Surabaya - Manado tanggal 1 Januari 2007, berbagai spekulasi muncul. Mulai dari ledakan di udara sampai dengan terkena badai mendadak.

Tragedi AdamAir ini melibatkan lebih dari 100 penunpang dan awak pesawat. Setiap perkembangan diikuti oleh media massa dengan seksama.

Baru-baru ini saya menyaksikan siaran di Televisi Al Jazeera edisi Inggris wawancara pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengenai bagaimana kira-kira musibah ini terjadi dan apa yang terjadi dengan dunia penerbangan tiket murah. Di London diwawancara pula seorang editor majalah Flight mengenai apakah kotak hitam masih bisa ditemukan dan diambil informasinya sekalipun pesawat tenggelam atau terbakar.

Berbagai ide dan gagasan muncul mengenai bagaimana meliput peristiwa besar seperti ini. Bagi dunia jurnalistik ini adalah salah satu tantangan besar untuk mengungkap tuntas dari segala sudut musibah AdamAir. Tentu saja dengan catatan bukan mengeksploatasi penderitaan manusia tetapi juga menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pengelola maskapai penerbangan betapa hal-hal remeh taruhannya nyawa jika berbicara soal penerbangan.

Dudi Sudibyo melukiskan beberapa kelemahan dalam perusahaan penerbangan murah ini. Sebagai contoh adalah pelatihan pilot. Tidak jarang terjadi bahwa pilot ini tidak menjalani tes secara penuh karena mahalnya biaya pelatihan. Disisi lain dalam pemeliharaan pesawat kadang terjadi kanibalisme dimana suku cadang diganti tidak dengan yang semestinya. Sebuah baterai pesawat yang harganya Rp 100 juta semestinya diganti, malah diambil dari pesawat lain yang nongkrong. Dari nilai rupiah membeli baterai seharga Rp 100 juta untuk penerbangan murah ratusan ribu rupiah per orang mungkin akan berpikir ulang guna membelinya.

Tantangan liputan

Sejumlah tantangan dalam peliputan bagi jurnalis kreatif sangatlah luas.

Pertama, unsur drama manusia. Inilah salah satu angle yang banyak dikembangkan media di dunia mengenai tragedi manusia. Sekali lagi bukan untuk membesarkan dan memanfaatkan penderitaan orang lain namun terdapat unsur pendidikan dan simpati agar mereka yang mengalami musibah ini diberi tempat yang semestinya. Mereka tidak dibiarkan begitu saja dengan permintaan maaf dan ganti rugi seadanya. Harus ada yang bertanggung jawab jika dalam kecelakaan ini ada unsur kelalaian. Drama manusia bagi para penumpang, bagi para awak pesawat adalah salah satu aspek yang biasanya terus diperdalam sejalan dengan semakin lamanya pesawat ini ditemukan.

Kedua, laporan investigasi. Setiap media massa biasanya akan berlomba menyajikan informasi terlengkap. Namun gagasan yang baik bila pesawat ini hilang tanpa rimba diperlukan investigasi mulai dari riwayat pesawat, pemeliharaan sampai dengan operasionalisasi pesawat. Apakah mungkin pernah terjadi peristiwa kerusakan mesin atau tidak kuat menghadapi badai berat ? Laporan investigasi akan memberikan kedalaman terhadap sebuah laporan harian.

Ketiga, antisipasi penemuan pesawat. Sejalan dengan keterlibatan dunia internasional dalam pencarian pesawat yang seperti ditelan samudra ini, maka laporan lengkap sebaiknya memang sudah disiapkan. Laporan antisipasi merupakan salah satu pilar dari liputan yang komprehensif. Rangkaian fakta dan data telah disimpan dengan rapih untuk dikeluarkan ketika peristiwa baru muncul. Beberapa media besar dunia biasanya telah menyiapkan hari yang ditunggu-tunggu ini. Ketika Afghanistan jatuh, wartawan BBC John Simpson telah siap dengan laporan terbaru dari medan tempur. Demikian juga ketika Saddam Hussein jatuh, sudah ada laporan pendukung yang akan menunjang breaking news ini. AdamAir adalah peristiwa besar nasional dan regional, terlalu kecil untuk diabaikan. Disinilah kepiawaian jurnalis dan timnya menyajikan berita, feature, analisis, diskusi dan antisipasi yang akan memperkaya skala liputan.

Saturday, January 06, 2007

Lowongan wartawan Januari 2007

Cita-cita menjadi wartawan ? Satu lowongan untuk Anda mungkin bisa sebagai kunci masuk ke dunia jurnalistik. Batas waktu penyerahan surat lamaran 12 Januari 2007.

PT REKA GAGAS CIPTA, perusahaan penerbitan buku, majalah , dan tabloid, membutuhkan wartawan dan penulis untuk penempatan di Jakarta.

Syarat-syaratnya :

A. WARTAWAN

1. Diutamakan yang cukup paham persoalan pendidikan dan sosial
di Indonesia.
2. Berwawasan luas serta menaruh minat terhadap persoalan
pendidikan dan sosial.
3. Pendidikan minimal S-1 semua jurusan.
4. Pengalaman tidak diutamakan. Lebih disukai yang punya latar
belakang aktivitas di pers kampus.
5. Usia maksimum 27 tahun.
6. Mampu berbahasa Inggris.
7. Siap bekerja dalam tekanan tinggi.

B. PENULIS

1. Diutamakan yang cukup paham persoalan pendidikan dan sosial
di Indonesia.
2. Berwawasan luas serta menaruh minat terhadap persoalan
pendidikan dan sosial.
3. Pendidikan minimal S-1 semua jurusan.
4. Pengalaman sebagai wartawan minimal dua tahun. Lebih disukai
yang punya pengalaman sebagai wartawan bidang pendidikan dan atawa
sosial.
5. Usia maksimum 30 tahun.
6. Mampu berbahasa Inggris.
7. Siap bekerja dalam tekanan tinggi.

Silakan kirim lamaran dilengkapi CV dan contoh tulisan (buat yang ada), paling lambat 12 Januari 2007. Surat lamaran ditujukan ke: Bagian HRD PT REKA GAGAS CIPTA
Email: rekacipta@rekacipta .com

Mereka yang diterima akan ditempatkan di Majalah Pena Pendidikan, Majalah Guru, Majalah Guru PNF, Majalah Setia Kawan, dan Majalah Entrepreneur.

Simak pula sejumlah tips bagaimana melamar ke media di
freejournalist.wordpress.com

Friday, January 05, 2007

Tips menulis di media massa

Anda sudah menulis artikel untuk kolom opini di surat kabar namun seringkali di tolak? Atau Anda baru akan memulai untuk mengirimkan artikel ke surat kabar atau majalah ? Tulisan berikut barangkali akan menjembatani beberapa kesulitan sehingga artikel Anda atau analisis Anda bisa sering dimuat.

Beberapa ciri dari harian dan majalah penting untuk diingat sehingga saat memulai menulis sudah terbayangkan siapa pembacanya dan bagaimana skope medianya.

Tips di bawah ini tentu tidaklah lengkap dan bukanlah aksioma yang harus diikuti. Namun tips ini sekedar rambu-rambu yang bisa memberikan sedikit panduan mengenai menulis di media massa.

1. Aktual

Surat kabar atau majalah mingguan memiliki ciri utama aktual. Harian seperti Kompas atau Republika sangat terikat dengan waktu. Harian mencerminkan berita dan informasi setiap hari. Berita hari ini akan menjadi basi pada keesokan harinya. Koran hari ini tidak akan menjadi panduan lagi pada keesokan harinya. Jadi artikel dan opini di dalamnya pun harus dan biasanya aktual dengan kejadian yang sedang muncul. Misalnya, artikel mengenai sistem pencarian pesawat hilang akan sangat bermanfaat sekarang untuk menjelaskan mengapa di abad satelit ini sebuah pesawat AdamAir dengan 100 penumpang lebih telah beberapa hari tidak terlacak. Dengan sendirinya sebuah tulisan yang aktual dan lagi hangat dibicarakan kans untuk dimuat akan semakin besar.

2. Ringkas dan Jelas

Selain aktual, sebuah artikel diharapkan oleh pembacanya ringkas dan jelas. Ringkas artinya pembahasannya mengenai sebuah topik dilakukan secara garis besar, tidak sampai detail. Rincian angka atau teori yang teknis tidak perlu dibahas apalagi kajian mengenai teori yang berbeda-beda. Cukup satu pendekatan dan terangkan. Jelas artinya tulisan itu mencerminkan judul. Tulisan di sebuah harian karena biasanya berlaku hanya 24 jam maka uraiannya perlu sebuah kejelasan. Misalnya, tulisan dengan topik skenario hilangnya AdamAir dijelaskan dengan meminjam perbincangan para pakar mulai skenario karena cuaca buruk, skenario ledakan bom dan skenario human error. Perbincangan mengenai topik akan menarim sepanjang pesawat masih belum ditemukan.

3. Paragraf yang jelas

Sebaiknya sebuah artikel menggunakan sub judul dengan paragraf yang jelas. Paragraf mencerminkan langkah-langkah untuk menjelaskan pendapat, atau argumentasi. Sub judul kecil akan sangat membantu pembaca merangkum dengan cepat. Perlu diingat bahwa artikel di media massa bukan uraian akademis maka dibayangkan pula pembacanya bisa menjangkau semua lapias. Editor rubrik artikel ini sadar akan bayangan mengenai pembacanya ketika menerima sebuah artikel. Tidak hanya paragraf itu menjelaskan pembukaan, batang tubuh tetapi juga kesimpulan.

4. Pikirkan panjang tulisan

Sebuah tulisan di surat kabar biasanya berkisar antara empat sampai lima setengah halaman A4 dengan format dua spasi. Empat halaman sudah dianggap cukup tetapi lebih dari enam halaman dianggap bisa terlalu panjang. Ketentuan ini tentu tidak kaku tergantung kondisi pembahasan artikelnya apakah memang sangat menarik perhatian pembaca.

5. Sertakan CV singkat

Sebuah keterangan mengenai siapa Anda akan sangat banyak membantu editor untuk memutuskan apakah artikel ini ditulis seorang awam atau seorang pakar atau peneliti. Seorang spesialis di bidang teknologi penerbangan akan sangat besar kans nya untuk dimuat jika menguraikan soal teknis mengenai hilangnya pesawat AdamAir di Sulawesi Barat. Atau seorang peneliti di sebuah universitas besar di luar negeri juga akan memberikan bobot tersendiri. Namun editor juga tidak tergantung nama besar Anda tetapi juga kualitas dan kuantitas tulisan. Seorang akademisi yang menulis membosankan tidak akan banyak memberi manfaat apalagi disertakan berbagai teori yang "berat".

6. Gaya tulisan enak dibaca

Gaya tulisan juga akan sangat mempengaruhi keputusan editor artikel. Sebuah tulisan yang diuraikan dengan gaya bahasa yang enak tetapi berbobot mungkin akan dipertimbangkan lebih lama. Untuk menemukan bagaimana gaya menulis Anda tentu dilalui dengan latihan. Meskipun gaya tulisan Anda misalnya masih kaku, asalkan cukup jelas dan ringkas, Artikel anda masih banyak peluangnya.

7 Format yang apik

Tulisan yang berbobot tidak hanya dalam uraian dan sudut pandangnya, tetapi juga dalam cara penyajiannya. Dengan digitalisasi hampir semua surat kabar dan majalah di Indonesia maka menulis dengan komputer merupakan sebuah kemestian. Tantangannya, seringkali error dalam menuliskan istilah atau tanda-tanda baca kerapkali terlewat. Biasakan dengan menulis yang apil sesuai tanda baca dan sesuai bunyi kata. Editor biasanya cepat mengetahui bagaimana tingkat kesungguhan Anda dalam menulis ketika melihat bentuk tulisan dan kesalahan gramatikal atau kesalahan pengetikan kata. Semakin banyak kesalahan menuliskan kata-kata akan semakin cepat disingkirkan dari urutan untuk dimuat.

Tips di atas tentu saja sekali lagi bukan sebuah "pakem" dimuat dan tidaknya sebuah tulisan. Adakalanya karena editor ingin sekali memuat sebuah topik yang lagi hangat dibahas dan sedikit pilihannya maka bisa jadi tulisan Anda pun lolos untuk dimuat meskipun editor harus kerja keras merombak dan mengeditnya.

Peluang di harian Bisnis Indonesia


Bagi Anda yang sedang berusaha memasuki karir di media cetak, terbuka peluang di surat kabar Bisnis Indonesia.

Syarat-syarat:
1. S1 eksakta atau ekonomi dari lembaga pendidikan negeri/swasta (peringkat A).
2. IPK minimal 2,75
3. Usia maksimum 27 tahun
4. Menyukai tantangan dan kerja di lapangan mencari berita (liputan).
5. Hobi menulis 6. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
7. Menguasai komputer
8. Bersedia tugas ke luar kota.

Peluang ini akan ditutup tanggal 15 Januari 2007.

Sumber: Karir.com

Peluang bagi wartawan Januari 2007

Sebuah perusahaan di Jakarta,TFE Spektrum yang bergerak di dunia periklanan membutuhkan penulis/wartawan.

Sayarat-syarat:

- Pria/Wanita
- S1, jurusan komunikasi
- Pengalaman min. 1 tahun di perusahaan Advertising sebagai Copy Writer
- Mampu berkomunikasi dengan baik - Mampu berbahasa Inggris dengan baik
- Dapat bekerja-sama dengan tim
- Teliti, memiliki komitmen tinggi dan siap bekerja sesuai deadline

Selengkapnya dapat Anda cek di http://karir.com/

Resolusi jurnalis tahun 2007


Apa saja yang perlu dipersiapkan bagi seorang jurnalis di tahun 2007 ? Adalah waktu yang tepat pekan ini untuk mengkalkulasikan apa saja yang pernah dicapai dan apa yang belum serta bagaimana meningkatkan kinerja profesionalnya.

Sebagian dari kalangan jurnalis mungkin sudah bekerja satu atau dua tahun sebagian lain mungkin lebih dari 5 tahun dan ada pula lebih dari 10 tahun. Untuk meningkatkan kemampuan secara terus menerus perlu ada persiapan khususnya di akhir tahun ini.

Beberapa tips mungkin bermanfaat bagi mereka yang sudah berkecimpung dalam peliputan, editorial atau memimpin tim kerja di media cetak atau elektronik.

1. Langkah yang baik untuk mencapai pengembangan diri adalah menuliskan minimal 10 hal yang Anda ingin capai dalam karir di bidang jurnalistik. Bagi seorang reporter mungkin ingin mengembangkan diri menjadi wakil editor atau langsung menjadi editor. Bagi editor mungkin berminat naik kedalam peran sebagai wakil redaktur pelaksana atau redaktur pelaksana. Prinsipnya apapun posisi kita seharusnya berkembang terus sesuai dengan kemajuan waktu. Pilih sepuluh hal yang kita akan capai misalnya: menyempurnakan teknik penulisan laporan, mendalami peliputan di lapangan, menggarap pelaporan investigatif, mengembangkan penulisan feature, memulai menulis mengenai analisis berita dsb.

2. Buatlah dari sepuluh hal sasaran itu menjadi program 12 bulan. Rincilah kedalam langkah-langkah setiap bulan, catat dalam rencana tahunan Anda dan kemudian dirinci lebih detil kedalam program mingguan. Jangan sungkan untuk menuliskannya supaya bisa dimodifikasi setiap waktu.

3. Di bidang pengembangan kemampuan, targetkan juga peningkatan kursus atau sekolah. Jika memiliki ijin, ikuti kursus spesialis di bidang bahasa, manajemen media atau teknik-teknik penulisan dan peliputan di lapangan dari wartwan senior. Dalam istilah manajer, jika seorang profesional tidak mendapatkan ilmu baru dalam 6 bulan berarti sudah mundur 6 bulan. Kursus bisa tertulis atau diambil di waktu libur. Yang jelas khususnya waktu untuk menambah spesialisasi, jangan biarkan waktu berlalu hanya di bidang tertent, misalnya liputan di DPR saja atau di Istana saja sampai bertahun-tahun.

4. Perluas jaringan Anda. Sudah menjadi semacam kebiasaan di sebagian kalangan profesional, networking adalah pilar kemajuan dalam karir.Carilah teman di dunia yang sama yakni di televisi, radio, surat kabar atau majalah baik dalam maupun luar negeri. Kalau ada wartawan asing datang ke Indonesia, waktunya untuk membuat perkenalan dan belajar dari langkah-langkah mereka. Berbagai kantor berita asing ada di Jakarta. Dengan sendirinya, kemampuan berbahasan harus senantiasa diasah.

Saya kira banyak hal yang bisa dikembangkan untuk tahun 2007. Banyak peluang di depan mata kita, dan segera raihlah. Jangan takut gagal. Gagal adalah sukses tertunda.

Thursday, January 04, 2007

Apa yang membuat Anda ingin jadi wartawan ? (2)


Seperti dijelaskan dalam posting terdahulu ada beberapa alasan secara pribadi yang dipandang karir di dunia jurnalistik menjanjikan masa depan seperti karir di profesi lainnya.

2. Alasan untuk terjun ke dunia jurnalistik adalah keinginan untuk keliling Indonesia dan kalau perlu dunia setidaknya di Asia Tenggara. Keinginan berkunjung ke negara lain merupakan salah satu pendorong untuk masuk ke media. Kita tahu bahwa sejumlah jurnalis yang handal dikirim medianya ke luar negeri untuk mengikuti berbagai peristiwa. Berkunjung ke berbagai kota di Indonesi apalagi berkunjung ke negara lain merupakan cita-cita yang besar. Sebagian orang mungkin berkunjung ke negara lain atas biaya sendiri, namun biasanya karena tugas liputan ke luar negeri seorang jurnalis jalan-jalan dengan gratis.

Seorang yang berjalan-jalan di Indonesia tentu wawasannya akan lebih luas dibandingkan mereka yang tinggal di satu kota. Jalan-jalan di muka akan membuat kita lebih bijaksana dalam mengkaji sesuatu dan pada saat yang sama mendapatkan informasi dan pengetahuan luas mengenai adat istiadat berbagai suku bangsa di satu negara. Di sisi lain, tugas liputan antar kota juga memberikan perspektif mengenai pembaca atau audiens.

Dapat dibayangkan kalau terjun ke dunia jurnalistik maka kesempatan keliling dunia pun terbuka. Saya dapat mengetahui berbagai adat istiadat di berbagai negara, saya dapat belajar bahasa asing dan juga berkenalan dengan berbagai kalangan di luar negeri. Ini kesempatan yang tidak akan banyak didapat dari jenis karir lainnya. Intensitas untuk kunjungan ke luar negeri pun akan tinggi sejalan dengan semakin baiknya kualitas liputan.

Setelah berkarir cukup lama baik Kompas maupun di BBC, maka jelas semua bayangan ketika akan masuk ke dunia jurnalistik ini sebagian sudah terwujud. Berbagai negara telah dikunjungi dan berbagai kota juga pernah disinggahi. Pengenalan terhadap berbagai bangsa bisa memberikan perspektif baru mengenai apa yang disebut Indonesia di mata internasional. Begitu kita keluar Indonesia kita segera dapat membandingkan seberapa majunya Indonesia dibandingkan negara tetangganya. Kita juga bisa sedikit tahu mengapa mata uang rupiah tidak laku di dunia, mengapa Indonesia tertinggal dibandingkan tetangganya dan bagaimana pula kira-kira kelemahan Indonesia yang harus diobati setidaknya melalui laporan jurnalistik.

3. Alasan ketiga masuk kedalam media antara lain keinginan bertemu dengan berbagai kalangan dalam masyarakat. Seorang wartawan akan bertemu dengan strata sosial paling rendah seperti pemulung atau pengemis dan di titik ekstrim lain akan bertemu dengan raja-raja, presiden atau perdana menteri. Sebuah anugrah bisa bertemu dengan seorang pengamen, pedagang asongan atau pemulung namun bisa menyampaika aspirasi mereka kedalam media. Saat yang sama kita bisa bertemu kalangan terkemuka di dalam masyarakat seperti pejabat tinggi, intelektual dan kalangan profesional lainnya untuk menjadi medium menyampaikan gagasan mereka.

Pertemuan dengan berbagai kalangan akan membuka wawasan lebih luas. Saya teringkat kemudian ketika mendapatkan kesempatan wawancara dengan sejumlah pakar di Indonesia mulai dari Juwono Sudarsono, Lie Tek Tjeng, Alfian, Nurcholis Majid, Frans Magnis Susoeno, Arbi Sanit, Ali Alatas sampai dengan Hasan Wirajuda dalam berbagai kesempatan. Saya merasakan terjadi lompatan besar dalam informasi dan pengetahuan yang diberikan oleh kalangan intelektual ini. Lompatan keilmuan ini sangatlah berharga dalam penulisan di belakang hari.

Dalam liputan juga bisa mendengarkan bagaimana Raja Norodom Sihanouk berbicara, bagaiman Sheikh Zayed dari Emirat Arab dan bagaimana pula Menteri Luar Negeri Amerika James Baker bahkan bagaimana bisa mendengarkan langsung Presiden Uni Soviet waktu itu Mikhail Gorbachev dalam liputan di Madrid, Spanyol. Atau ketika wawancara Mantan Deputi PM Malaysia Anwar Ibrahim serta pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi memberikan perspektif baru tentang kehidupan mereka.

Pertemuan dengan tokoh Indonesia dan Dunia memberikan kesempatan untuk bertukar pandangan dan menyerap karakter mereka yang kuat. Inilah salah satu motivasi mengapa bergerak di dunia jurnalistik akan memperkaya wawasan dan sekaligus berkesempatan duduk bersama dengan penguasa dunia dan juga dengan anggota masyarakat biasa. (to be continued)

Apa yang membuat Anda ingin jadi wartawan ?

Pertanyaan ini mungkin lebih penting dari persoalan teknis yang dibahas dalam blog mengenai liputan. Wartawan adalah pekerjaan yang aneh.Ketika saya memasuki karir sebagai wartawan secara sadar melalui Kompas tahun 1988, potret karir ini tidaklah cemerlang. Suasana saat itu masih diliputi represi dan tekanan serta sensor.

Mungkin pandangan subyektif akan lebih bermakna kalau alasan ini dikemukakan dengan teori-teori tentang jurnalistik. Alasan ini akan diringkaskan dalam beberapa poin untuk nanti dielaborasi.

1.Pertama, barangkali pribadi saya terbawa oleh orang tua sebagai guru di sekolah menengah. Apalagi ibu yang guru bahasa Indonesia memiliki pengaruh besar.Bahasa Indonesia ternyata di kemudian hari sangat penting dalam karir di dunia jurnalistik. Salah satu kalimat yang sangat mempengaruhi saya adalah tulisan Bung Karno dalam buku di Bawah Bendera Revolusi bahwa kalau guru adalah memberikan pendidikan kepada satu kelas, maka wartawan adalah guru yang memberikan pendidikan kepada masyarakat, kepada bangsa. Kalimat Bung Karno ini sungguh indah dan memberikan pandangan kuat terhadap liputan di lapangan.Ya seorang jurnalis tidak lain adalah guru bagi masyarakatnya, guru di ruang terbuka bukan di kelas yang tertutup.Wartawan adalah kalangan intelektual yang memberikan wawasan dan pencerahan kepada masyarakat dengan menemukan berbagai masalah di lapangan.

Dia bekerja tidak hanya sekedar membuat berita atau ulasan. Dia bekerja karena sadar sebagai guru yang semestinya memberikan arah kepada kehidupan bangsanya. Kalau hanya sekedar kuli disket atau kuli tinta, maka pekerjaan wartawan adalah membosankan dan melelahkan. Namun terbukti pandangan yang lebih mendalam sebagai bagian dari kalangan intelektual yang terbukti di di seluruh dunia akan memberikan tekanan dan penghargaan atas profesi ini.

to be continued

Tips persiapan tes untuk wartawan

Salah satu hambatan untuk memasuki dunia jurnalistik meskipun memiliki kemampuan dan minat adalah gagal dalam tes. Ujian saringan seringkali lebih sulit daripada pekerjaan jurnalistiknya sendiri. Sebabnya, tes saringan untuk sebuah bidang kerja memiliki aturan sendiri. Mereka yang tersaring belum tentu yang terbaik. Sama halnya dengan mereka yang tersingkir dalam saringan bukan berarti mereka buruk kualifikasinya.

Namun jelas mereka yang mempersiapkan diri lebih baik akan mendapatkan hasil lebih optimis. Ada beberapa hal dalam tes kerja yang perlu diperhatikan.

1. Psikotes. Pintu masuk ke sebuah profesi tergantung dari para psikolog. Merekalah yang menentukan seseorang memiliki potensi berkembang atau tidak akan berkembang. Indikatornya dilihat dari ujian psikotes berupa uji intelegensia, emosi, kepribadian, kreatifitas dan berbagai aspek yang secara ilmiah hanya bisa diterima terutama oleh mereka dari bidang psikologi. Tentu saja Anda yang akan mengikuti ujian harus mengikuti alam pikiran psikolog mengenai seseorang yang akan menyumbang karya yang baik ke sebuah lembaga. Mempelajari cara-cara menjawab tugas psikotes merupakan langkah awal. Jangan lupa mencari berbagai tes psikologi di toko buku dan pelajarilah. Inilah salah satu persiapannya.

Lebih baik lagi kalau Anda bertanya kepada rekan atau ahli psikologi mengenai bagaimana sebaiknya menjawab pertanyaan. Bagaimana sebaiknya menjawab dan bagaiman jawabannya yang memuaskan psikolog adalah lebih penting daripada yang Anda sukai dalam tes pertanyaan. Seringkali kita terjebak mengikuti kata hati, bukan alam pikiran psikolog mengenai indikator bagaimana sifat seorang pekerja yang akan direkomendasikan untuk diwawancara dalam tahap berikutnya.

Meskipun demikian tentu saja tidak semua tes diawali dengan ujian kepribadian. Ada pula yang langsung saja kepada bidang profesinya. Namun tidak ada salahnya mempelajari beberapa bentuk pertanyaan psikotes. Diantara yang penting adalah permintaan Anda menggambar. Yang baik kata seorang psikolog adalah menggambar seorang manusia yang tampil dinamis seperti sedang bekerja atau beraktivitas. Jangan sekali-kali menggambar manusia atau benda apapun yang terlihat statis. Tafsir psikolog, mungkin benar atau tidak, Anda tergolong seorang yang statis, tidak kreatif dan tidak dinamis.

2. Tes bahasa. Bahasa Inggris biasanya disodorkan sebagai salah satu uji coba bagi Anda. Janganlah takut terlebih dahulu. Dan biasanya banyak orang yang sebal dengan ujian bahasa karena pengalaman buruk ketika sekolah. Sebaiknya sikap ini diubah. Sikap mengesampingkan bahasa yang baik adalah bagian sikap tidak profesional. Sikap mengabaikan bahasa terutama Inggris tentu merupakan pelarian yang tidak akan memberikan prospek kepada karir di bidang jurnalistik. Bukankah sebagian besar komunikasi di dunia ini dengan bahasa Inggris. Kuasailah ! Setidaknya secara pasif.

Tes tertulis bisa dicoba dengan berbagai bahan. Tes wawancara bisa dicoba dengan teman atau mengikuti percobaan di sebuah tempat kurus. Apapun bentuknya, tes bahasa adalah bagian penting.

3. Tes profesi. Bidang profesi Anda juga akan diuji apakah di bidang radio, surat kabar atau televisi. Jika Anda memasuki dunia radio, maka suara akan dites dengan membaca berita. Salah satu teknik persiapannya adalah rekamlah suara Anda ketika membaca berita. Ambillah dari televisi atau radio script berita kemudian bacalah seperti halnya penyiar yang Anda dengar.

Jika anda mau memasuki RRI atau VOA maka radio bersangkutan perlu di dengar dengan seksama, gaya pembicaraanya dan beberapa kebiasaan di dalamnya. Dengar lalu praktekan. Inilah bentuk persiapan yang tidak begitu sulit. Diperlukan sedikit kesabaran dengan kemampuan suara kita. Warna suara Anda mungkin khas jadi janganlah dihilangkan begitu saja.

4. Tes wawancara. Inilah bagian paling sulit. Banyak yang gagal gara-gara tidak lancar dalam menjawab atau kebablasan sehingga tidak mengundang simpatif pewawancara. Banyak tips dan teknik wawancara yang bisa dipelajari. Namun intinya, ketika wawancara Anda harus menunjukkan kemampuan menjual kemampuan dan layak diterima lembaga yang dituju karena memang tenaga Anda luar bisa bagusnya. Semangat menjawab dan semangat berdiskusi merupakan kiat penting untuk memberi kesan kesungguhan selain tentu pengetahuan mengenai lembaga yang dituju.

Jika Anda harus melakukan wawancara dalam bahasa Inggris, salah satu caranya adalah berlatih dengan teman atau rekan profesional. Buatlah latihan tanya jawab dengan kemungkinan pertanyaan yang akan diajukan misalnya, mengapa Anda berminat bergabung dengan kami ? Apa yang Anda bisa sumbangkan ? Berapa gaji yang Anda inginkan ? Berlatihlah, jangan sampai Anda membuat jawaban secara spontan tanpa persiapan. Kecuali Anda memang sering melakukan wawancara atau diwawancara, kemampuan ini perlu dipersiapkan dengan baik. Kesan pertama Anda dalam wawancara akan lebih menentukan ketimbang angka dalam ujian tertulis.

5. Tes kesehatan. Sebagai pamungkas tentu saja Anda akan diminta laporan kesehatan menyeluruh. Dimanapun sebuah lembaga tidak ingin merekrut orang sakit. Jadi jagalah kesehatan Anda.

Sekolah jurnalistik di Internet mulai Januari 2007

Sebuah program oleh Matranet, Brainmatics, Pena Indonesia dengan dukungan Unesco menyelenggarakan Sekolah Jurnalistik Lewat Ruang Maya. Inilah kesempatan bagi Anda yang akan terjun ke dunia media baik cetak maupun elektronik. Anda yang memiliki cita-cita menjadi presenter di televisi bisa mendapatkan banyak manfaat mengikuti sebuah kursus ini.

Proses belajar akan dimulai bulan Januari 2007. Untuk menjadi siswa, silahkan daftar melalui .
Pendaftaran ditutup tanggal 15 Januari 2007. Persyaratan bagi calon siswa adalah :

* Bersedia mengikuti program ini hingga selesai
* Terbiasa menggunakan internet
* Bersedia mengakses internet setidaknya sehari satu jam
* Mampu membaca bahan-bahan berbahasa Inggris
* Memiliki kamera digital
* Tinggal di luar Jakarta

Segera daftarkan diri Anda ! Ingat batas waktu pendaftaran 15 Januari 2007.

Wednesday, January 03, 2007

Karakteristik Berita

Oleh Asep Setiawan


Pendahuluan

Dunia jurnalistik mendapatkan momentum baru pada era reformasi di Indonesia saat ini. Ketika Orde Baru berkuasa, banyak fakta disembunyikan sehingga pers yang berperan sebagai penyambung lidah masyarakat tidak mendapatkan informasi yang akurat, benar dan lengkap. Kehidupan pers banyak dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah sehingga berkali-kali terjadi pembredelan koran atau majalah.

Pada saat era reformasi bergulir, peranan pers menjadi penting. Dunia jurnalistik hidup kembali. Demikian pula praktisi jurnalistik baik wartawan maupun unsur pendukungnya menghirup udara segar. Isyarat hidupnya kembali dunia kuli tinta (sekarang disebut kuli disket) ini terlihat dari banyaknya penerbitan yang muncul. Majalah, tabloid dan surat kabar baik harian maupun mingguan tumbuh bagaikan jamur.

Pada umumnya di bidang penerbitan surat kabar misalnya, terdapat empat bagian penting yakni bagian editorial, sirkulasi, periklanan dan percetakan. Kebutuhan akan barang dan jasa pendukung kehidupan jurnalistik ini menyebabkan bidang ini beralih menjadi sebuah industri. Hal itu disebabkan bidang persuratkabaran, televisi maupun radio membutuhkan berbagai peralatan yang mahal harganya dan juga kertas maupun mesin percetakan yang saat ini sudah sampai pada teknologi cetak jarak jauh.

Tulisan singkat ini akan menyinggung salah satu bagian penting dari dunia pers yakni seksi editorial yang tugasnya memproduksi dan menghasilan berita, features, analisa dan opini. Bagian pertama ini akan membahas karakteristik umum sebuah berita.

Definisi News

News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.
Menurut Brian S Brook dkk (1985), berita terdiri dari unsur fakta. Namun tidak setiap fakta adalah berita. Berita biasanya menyangkut manusia tetapi tidak setiap orang bernilai berita. Berita, demikian Brian S Brook, adalah tentang apa yang terjadi di dunia namun hanya serpihan kecil fakta yang dilaporkan.


Kriteria Tradisional News

Berbagai pendapat dilontarkan untuk mengidentifikasi apa yang disebut berita. Sedikitnya ada tujuh poin kriteria yang disebut berita:

1. Audience.
Seperti halnya kepingan salju, tidak ada dua pendengar/pembaca yang benar-benar sama. Oleh karena itu sebuah berita mungkin lebih berarti bagi seseorang daripada yang lainnya. Oleh karena itu perlu dipikirkan ketika menulis siapa yang akan membaca atau mendengar apa yang kita tulis. Di sini seyogyanya penulis mempertimbangkan aspek kultural, sosial dan ekonomi sebuah masyarakat pembaca.

2. Impact
Seberapa banyak orang yang terpengaruh berita dan seberapa serius mereka terpengaruh akan menentukan pentingnya berita. Oleh sebab itulah akibat dari berita itulah yang mungkin bermanfaat.

3. Proximity
Biasanya sesuatu kejadian bisa menjadi berita lebih besar jika terjadi di seputar Anda daripada peristiwa yang jaraknya lebih dari 1000 km dari Anda sendiri.

4. Timeliness
Berita hari ini akan basi pada esok hari.Namun karena cepatnya pelaporan berita maka surat kabar dan majalah lebih mengkonsentrasikan mengenai berita bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi dan kurang memberi tempat kepada apa yang telah terjadi.

5. Prominence
Nama tidak selalu mebuat berita. Pertunjukkan rodeo dan lomba memotong batang kayu mungkin kurang menarik perhatian orang. Namun jika Ronald Reagan melakukannya maka itu menjadi berita. Ia masih berusia 70 tahun dan menjadi presiden AS.

6. Unusualness
Hal tidak biasa membuat berita. Pada abad ke-19 ada ungkapan "anjing menggigit manusia bukan berita tetapi manusia menggigit anjing, itulah berita. Saat ini resep lama tersebut masih bertuah.

7. Conflict
Sebagian besar wartawan menghabiskan banyak waktu untuk meliput konflik apakah itu perang, pertarungan politisi, kejahatan atau olahraga. Konflik membuat berita menjadi menarik dan keingintahuan orang akan akhir cerita mendorong orang membaca atau mendengar berita.


Penutup
Dari paparan singkat tentang karakteristik yang membuat news itu maka nilai sebuah berita yang layak dibaca atau diketahui pembaca atau pendengar tergantung dari faktor-faktor tersebut. Untuk menentukan mana berita yang akan menjadi berita utama atau berita biasa tergantung pertimbangan aspek tersebut.




Daftar Pustaka

Brooks, S. Brian et.al, News Reporting and Writing. New York. St Martin's Press,
1985.

Hester, Albert L dan Wai Jan J To, Pedoman untuk Wartawan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 1997

Graber, Doris A, Processing the News: How People Tame the Information Tide.
New York: Longman, 1988.

Djurnalistik dalam Praktek: Bagian I, Berita. Jakarta: Jajasan Kantor Berita
Nasional Antara, 1959.

Metzler, Ken, Newsgathering. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1986.

Tuesday, January 02, 2007

Welcome to Journalist's Adventure

Welcome to Journalist's Adventure. This webpage is mirror of www.freejournalist.wordpress.com.

I hope this site will be useful particularly for newcomer who wish to involve in journalist career and junior journalist.

New other Indonesian language sites is www.journalist-adventure.com.

Enjoy

Anda bisa melihat situs ini juga di www.journalist-adventure.com dan www.freejournalist.wordpress.com.